Kala Itu
Oleh: M. Shodiq Al Hakim
Kala itu
Duduk dan membisu
Di pinggir jalan berbatu
Ditemani oleh pekatnya kabut
Suasananya sejuk tapi sunyi
Kala itu
Hati dan otak mengalir dalam balutan ketenangan
Halus dan lembut laksana kabut
Terbawa oleh irama angin syahdu
Seketika aku membisu
Otak ingin tertawa
Namun hati gundah gulana
Tak ada sinergi antar keduanya
Serasa akan pecah dan berhamburan
Hanya dalam hitungan detik
Ah… bosan rasanya
Dunia fana yang tak lagi menarik
Hanya suasana berisik
Ingin ku akhiri sebuah nyawa
Tapi ku teringat Sang Pencipta
Karena nyawa ini anugerah
Ku tak berani melakukannya
Tapi mengapa
Aku masih terperosok di sumur penuh angkara
Aku tertawa namun juga menghirup duka nestapa
Ah… sebuah nyawa tak berarti
Garis kehidupan ini ingin kuakhiri
Tak perlu menimbang lagi
Karena otak dan hati tak ada sinkronisasi