sastra  

PUISI: KALA ITU

(Sumber: unsplash.com/Noah Silliman)
(Sumber: unsplash.com/Noah Silliman)
(Sumber: unsplash.com/Noah Silliman)

Kala Itu

Oleh: M. Shodiq Al Hakim

Kala itu

Duduk dan membisu

Di pinggir jalan berbatu

Ditemani oleh pekatnya kabut

Suasananya sejuk tapi sunyi

 

Kala itu

Hati dan otak mengalir dalam balutan ketenangan

Halus dan lembut laksana kabut

Terbawa oleh irama angin syahdu

Seketika aku membisu

 

Otak ingin tertawa

Namun hati gundah gulana

Tak ada sinergi antar keduanya

Serasa akan pecah dan berhamburan

Hanya dalam hitungan detik

 

Ah… bosan rasanya

Dunia fana yang tak lagi menarik

Hanya suasana berisik

Ingin ku akhiri sebuah nyawa

Tapi ku teringat Sang Pencipta

 

Karena nyawa ini anugerah

Ku tak berani melakukannya

Tapi mengapa

Aku masih terperosok di sumur penuh angkara

Aku tertawa namun juga menghirup duka nestapa

 

Ah… sebuah nyawa tak berarti

Garis kehidupan ini ingin kuakhiri

Tak perlu menimbang lagi

Karena otak dan hati tak ada sinkronisasi

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *