SPE 2020, Menelisik Ekonomi Kapitalis di Tengah Pandemi

Suasana Kelas Ketika sedang berlangsung penyampaian materi pertama oleh Arif Afendi
Suasana Kelas Ketika sedang berlangsung penyampaian materi pertama oleh Arif Afendi
Suasana Kelas Ketika sedang berlangsung penyampaian materi pertama oleh Arif Afendi

lpminvest.com- Sekolah Pemikiran Ekonomi (SPE)  adalah agenda tahunan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Invest Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumbya, acara kali ini dilakukan secara virtual melalui Google Meet. Diikuti kurang lebih 35 mahasiswa dan berlangsung selama tiga hari yakni tanggal 17 hingga 19 Juli 2020.

Bertajuk Membangun Opini Positif Insan Pers dalam Menghadapi Krisis Ekonomi di Masa Pandemi, dengan sub tema Sistem Ekonomi di Tengah Pandemi dan Tematik. Tidak kalah menariknya, LPM Invest menghadirkan pemateri dari akademika FEBI dan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) yaitu Arief Efendi, Luksi Visita, Anis Fitria, dan Maya Sofiah. Jumat, (17/7/2020)

Saifullah selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) membuka kegiatan SPE. Beliau merasa senang meskipun di tengah pandemi seperti ini, LPM Invest tetap mengadakan kegiatan yang positif.

“Sekolah Pemikiran Ekonomi ini merupakan salah satu bentuk keterampilan di bidang ekonomi agar dapat menguasai ilmu ekonomi dan menjadikannya sebagai landasan dalam berfikir,” ungkapnya.

Materi pertama yang dipaparkan oleh Arief Efendi  mengenai Ekonomi Kapitalis di tengah pandemi. Menurutnya, ada beberapa dampak yang mengancam kegiatan perekonomian Indonesia. “Berdasarkan dari Kemenkeu, sampai pada tanggal 15 April 2020 sudah tercatat 1,5 juta karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), ribuan penerbangan dibatalkan, Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia dibawah level 50 persen, penurunan angka turis yang signifikan, dan lain sebagainya,” jelas Arif Efendi.

Arif juga mengibaratkan bahwa kita tidak bisa memilih antara makan dan minum. Antara memilih menyelamatkan ekonomi atau kesehatan. Tapi yang perlu digarisbawahi kita tidak mampu menghidupkan orang yang sudah meninggal, akan tetapi lambat laun perekonomian dapat diperbaiki meskipun butuh waktu yang lama untuk memulihkan.

Ahayar Manarul Fatah H.  Pimpinan Umum LPM Invest menyampaikan apresiasi kepada kru yang masih mau berdiskusi meskipun secara virtual.

“Acara ini semoga  dapat memberi informasi dan sebagai ajang untuk berdiskusi. Melalui kegiatan ini membuktikan bahwa dirumah saja tidak menghalangi kita untuk menjadi pribadi yang lebih produktif dengan melakukan kegiatan positif. Dikana [i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *