Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » ARTIKEL » Yang Perlu Dilakukan Media untuk Meredam Panik,  Adanya Pandemi Covid-19

Yang Perlu Dilakukan Media untuk Meredam Panik,  Adanya Pandemi Covid-19

  • account_circle admin1
  • calendar_month Rab, 25 Mar 2020
  • visibility 46
  • comment 0 komentar

sumber : google
Oleh : Dwi Ari Apriliani

Sudah seyogyanya media berfungsi untuk membantu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera manusia. Media sendiri merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah. Dalam bahasa Indonesia, tepatnya Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan bahwa media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televise, film, poster dan spanduk yang terletak di antara dua pihak atau golongan, dan sebagainya. Dalam konteks kali ini, media sebagai perantara informasi virus covid-19.

Sejauh ini media menginformasikan segala macam pengertian, proses, penyebab, dampak, pengendalian, pencegahan, tanda-tanda, bahkan mortalitas diberbagai penjuru dunia. Hal tersebut adalah wujud peran media terkhusus pers. Namun perlu digaris bawahi, tidak semua yang dibaca, dilihat, dan didengar masyarakat dapat mencerdaskan. Ada beberapa hal yang justru menjadi baku hantam untuk kejiwaan pembaca salah satunya yaitu informasi mortalitas.

Kenapa pewartaan di Indonesia lebih condong ke paradigma negatif? Misal saja informasi-informasi mortalitas selalu dimunculkan. Padahal justru ini dapat memicu gangguan kejiwaan yang membuat masyarakat selalu was-was dan tertekan. Sedikit menilik dari laman bbc.com, media di Cina justru memegang paradigma positif guna memberi semangat kepada sesama dan menanamkan pemikiran bahwa virus ini dapat dikendalikan, hanya informasi kesehatan yang disampaikan bukan moralitas. Tidak hanya itu, pemaparan kronologi hilangnya dua jurnalis Cina yaitu Fang Bin dan Chen Qiushi usai mengunggah video keadaan realitas di Wuhan juga sedikit dibahas.

Media di Indonesia relatif bebas? Hak asasi pers untuk menyampaikan kebenaran dan kritik sudah menjadi hal yang patut disebut kemerdekaan. Namun hal ini tidak berlaku di Cina, detik.com menyampaikan informasi dari Reporters Without Borders (bahasa Inggris)/ Reporteros Sin Fronteras (bahasa Spanyol) atau kita biasa menyebutnya Organisasi Reporter Tanpa Batas Negara, dimana tertulis bahwa dibanding negara lain Jurnalis Cina pada tahun 2019 memiliki angka tertingi yang ditahan di jeruji besi yaitu 120 pekerja media, dan lebih dari 40 persen dari mereka adalah citizen journalist. Namun tidak menyoal kebebasan jurnalis, di sini hilangnya kebebasan jurnalis di Cina dalam pandemi justru memiliki dampak positif yaitu untuk tetap menjaga kesehatan mental masyarakatnya. Bisa dibayangkan dalam kondisi yang berbahaya ditambah bermunculan tulisan, gambar atau video mortalitas dampak virus ini yang bisa diakses di media mana saja tentu berpengaruh dalam setiap aktivitas kita. Singkatnya, kita sedikit bisa meniru bagaimana media di Cina bisa memengaruhi kesehatan mental masyarakatnya yaitu dengan menyuguhkan hal-hal yang positif untuk dirangsang saraf.

Melihat data di atas, apakah media di Indonesia hanya mencari eksistensi dan meningkatkan viewers dibanding ketepatan informasi sesuai kebutuhan masyarakat? Berangkat dari pertanyaan tersebut, yang ditekankan pemerintah hanyalah penanggulangan berita hoax. Per senin lalu, (23/3/2020) dilangsir dari kompas.com ada 44 kasus yang ditangani Mebes Polri terkait berita hoax virus korona. Padahal jurnalis wajib memiliki disiplin ilmu verifikasi yang harus menjadi pegangan dalam setiap karya.

Dalam kondisi pandemi, peran media khususnya jurnalis sudah seharusnya memberi informasi yang tepat dalam memahami situasi. Pandemi adalah istilah yang menggambarkan sebuah wabah pathogen baru yang menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain di beberapa negara atau benua, serta bersifat menular dan memiliki garis infeksi berkelanjutan.

Lalu apa sebenarnya peran media dalam kondisi pandemik seperti ini? Salah satunya yaitu sebagai panduan. Dalam chanel youtube Remotivi diungkapkan bahwa dalam Journal of Theoretical Biology (2016) yang berjudul Media Coverage and Hospital Notifications: Correlations Analysis and Optimal Media Impact Duration to Manage a Pandemic menghasilkan sebuah penelitian dimana ada korelasi antara peliputan media dengan penurunan penularan. Menurut peneliti, media dalam hal ini memiliki potensi dalam memengaruhi masyarakat dalam bertindak. Setiap informasi dan panduan di media baik itu cara hidup sehat, himbauan menghindari tempat berisiko menularkan. Tentu, dalam hal ini media lebih memiliki peranan untuk memberikan rasa aman ke masyarakat daripada harus menyampaikan informasi atau isu sensasional yang jusru mengganggu kejiwaan seseorang.

Selain itu, peran media juga mampu menekan pemerintah untuk segera mengambil tindakan yang berkaitan dengan pandemik. Salah satu yang sudah dilakukan pemerintah di ranah pendidikan yaitu sistem pembelajaran daring. Ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk menekan dan meminimalisasi dampak lanjutan adanya virus covid-19, lain cerita ketika sistem ini membuat pelajar ataupun mahasiswa yang mengeluhkan jaringan internet ataupun tugas yang menumpuk.

Ketika berbicara panjang lebar terkait media, mari kita sama-sama mengambil peran untuk mencerdaskan diri sendiri dan masyarakat. Bisa dimulai dari menghidupkan notifikasi media sosial yang sumbernya jelas, kita bisa merujuk pada laman idntimes.com yang menegaskan bahwa ada 43 ribu media online dan hanya 168 yang professional. Salam Pers.

  • Penulis: admin1

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pertumbuhan Ekonomi dan Tantangannya di Indonesia

    • calendar_month Sab, 29 Mar 2025
    • account_circle admin1
    • visibility 62
    • 0Komentar

    Oleh: Zahra Wulandari Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kapasitas produksi suatu negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya diukur melalui kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB). PDB penting sebagai indikator karena mencerminkan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara, memberikan gambaran menyeluruh tentang kesehatan ekonomi. Hal ini penting karena pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, […]

  • Jejak Luka yang Berbicara

    • calendar_month Kam, 12 Jun 2025
    • account_circle admin1
    • visibility 103
    • 0Komentar

    Oleh : Selvina Idha Alifiani Rumah Sakit Saga Pariwana telah menjadi rumah keduaku selama enam tahun terakhir. Di sini, aku menjalani peranku sebagai seorang bidan dengan kemampuan yang tidak biasa. Namaku Difa, usiaku baru menginjak 29 tahun. Awalnya kukira kemampuan ini adalah kutukan, namun seiring berjalannya waktu, aku mulai memahami bahwa ini adalah anugerah yang […]

  • Tambah Jurusan Baru, Kelas Malam Kembali Berlaku

    • calendar_month Kam, 19 Jul 2018
    • account_circle admin1
    • visibility 43
    • 0Komentar

    lpminvest.com – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang membuka jurusan baru. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ali Murtadho, Wakil Dekan I FEBI saat ditemui kru lpminvest.com. Rabu, (17/7/2018). “Atas dasar berubahnya status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi UIN, kami merasa perlu mengupayakan pengajuan permohonan adanya jurusan baru. Jurusan […]

  • Wisudawan Inspiratif; Selesaikan Kuliah Tepat Waktu Walaupun Sibuk

    • calendar_month Sel, 23 Mei 2023
    • account_circle admin1
    • visibility 38
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Kisah inspiratif datang dari dua wisudawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Firdaus dan Usmiyati, resmi menerima gelar S.Akun pada Selasa, (23/05/2023). Peresmian gelar tersebut dilaksanakan di Gedung Auditorium 2 Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang pada acara Wisuda Doktor (S-3) ke-31, Magister (S2) ke-55, Sarjana (S1) ke-88. Firdaus Aulia Purnama diresmikan […]

  • FEBI Bawa Pulang Lima Medali dari Cabang Karate

    • calendar_month Sab, 22 Sep 2018
    • account_circle admin1
    • visibility 50
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Karate merupakan salah-satu cabor  yang dilombakan di hari kedua Orientasi, Seni, Ilmiah, dan Keterampilan (Orsenik) 2018. Bertempat di Audit II kampus III UIN Walisongo Semarang. Di perlombaan tersebut Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam berhasil membawa pulang lima medali dari 16 kelas karate yang dipertandingkan. Sabtu, (22/9/2018). Lima medali tersebut terdiri dari satu medali emas […]

  • Debat Sengit Bahasa Arab; Tak Disangka FUHUM Raih Medali Emas

    • calendar_month Rab, 10 Nov 2021
    • account_circle admin1
    • visibility 42
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Rabu, (10/11/21) Orientasi Olahraga, Seni, Ilmiah, dan Keterampilan (ORSENIK) UIN Walisongo mengadakan cabang lomba (cabor) Debat Bahasa Arab. Lomba tersebut diikuti oleh mahasiswa angkatan 2020 dan 2021, diadakan lewat pertemuan virtual Zoom Meeting. Suasana lomba begitu sengit, hingga membuahkan jajaran para juara hingga Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM) meraih gelar juara. Azzah Luqinatul Husna […]

expand_less
Exit mobile version