Luar Biasa, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar

WhatsApp Image 2020-02-26 at 9.31.36 AM

lpminvest.com- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram ( MIT) ke-9 Posko 46 UIN Walisongo mampu menciptakan alat pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar setara premium. Alat yang dinamakan Destilator Sampah ini merupakan alat sederhana yang dikembangkan oleh mahasiswa guna mengurangi permasalahan sampah plastik yang semakin membludak setiap tahun, khususnya di Desa Bedono. Alat ini di kenalkan kepada masyarakat Desa Bedono dalam acara Gebyar Bedono 2020 di pantai Morosari, Minggu (23/02/2020).

“Sampah merupakan suatu momok yang sudah dianggap sebagai hal yang lumrah oleh masyarakat pesisir pantai Morosari. Berdasarkan studi kasus yang telah dilakukan, kami memiliki ide untuk membuat suatu alat yang dapat mengurangi limbah plastik,” ungkap Yudha koordinator desa.

Selain itu, Yudha juga menjelaskan perlunya pemilahan jenis sampah.

“Prosesnya, sampah plastik dipilih terlebih dahulu, terutama plastik kresek. Kemudian dijemur sampai kering. Setelah itu masuk proses destilasi,” tambahnya.

Ketua Dusun (Kadus) Morosari, Komedi mengatakan pemerintah Desa Bedono memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk tim KKN MIT-IX UIN Walisongo Semarang.

“Inovasi perubahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak sangat bermanfaat untuk mengurangi limbah sampah plastik di lingkungan maupun di laut meskipun hanya menggunakan alat sederhana tetapi dapat dipahami dan mudah diaplikasikan oleh masyarakat,” tutur Komedi.

Dalam kesempatannya, Nurwahid selaku Pendamping Desa tingkat kecamatan mengatakan, teknologi ini sangat bagus untuk lingkungan karena limbah plastik sangat banyak terutama limbah dari laut yang kemudian masuk ke sungai-sungai.

“Pengembangan alat ini sangat diperlukan, karena dapat menjadi solusi tepat guna dalam pengolahan limbah plastik,” tutur Nurwahid.

Nurwahid menambahkan dengan adanya destilator sampah mahasiswa telah membantu proses pelestarian alam dilingkungan pesisir.

“Usaha pengolahan limbah plastik selain mengurangi pencemaran lingkungan juga mampu menambah nilai ekonomis limbah plastik,” pungkasnya.[i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *