Ingat Pesan Ayah, Waliawati Raih IPK Tertinggi Tingkat Universitas

Waliawati, Program Studi Ilmu Falak
Waliawati, Program Studi Ilmu Falak
Waliawati, Program Studi Ilmu Falak

lpminvest.com- Waliawati mahasiswa jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,93 berhasil sandang wisudawan terbaik UIN Walisongo. Wisuda ke-76 periode November 2019 ini berlangsung di Audit II Kampus III UIN Walisongo Semarang. Rabu,(20/11/2019).

“Gak nyangka sama sekali bakal menjadi wisudawan terbaik. Bahkan saya mengetahui kabar tersebut setelah gladi resik wisuda. Bahkan saya mendengarnya dari surat kabar Jawa Post. Kemudian langsung saya konfirmasi ke pihak fakultas dan bahwa informasi itu benar adanya,” terang  Waliawati.

Selain disibukkan dengan kegiatan kuliah, Waliawati juga aktif di beberapa organisasi ekstra seperti komunitas himpunan astronomi amatir Semarang, komunitas Genbi, ikatan mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Alhamdulillah pada tahun 2017 menjadi perwakilan kota Semarang untuk leadership camp di Bogor atau perkumpulan anak Genbi seluruh Indonesia.

“Bagi saya dengan menyibukkan diri di organisasi justru menjadi faktor pendukung dalam menjalani perkuliahan. Karena dengan berorganisasi itu akan menambah wawasan dan menjalin relasi antar teman seorganisai dan juga dengan berorganisasi kita juga bisa mengembangkan skill yang kita miliki,” jelas gadis kelahiran Garut.

Baca juga: Si Kembar dengan IPK Sama, Kantongi Predikat Mahasiswi Terbaik

Di sisi lain, bagi Waliawati perekonomian keluarga bukan faktor penghambat untuk tetap melanjutkan perkuliahan.

“Yakin sih dan sudah terbukti bagi saya bahwa rezeki Allah itu selalu ada untuk orang yang berjuang dijalan nya, walaupun dengan bagaimana caranya itu,” optimisnya ketika ragu untuk melanjutkan kuliah ketika ditemui Kru LPM Invest.

Mendapatkan beasiswa dari Bank Indonesia pada tahun 2017, sangatlah bermanfaat untuk meringankan beban orang tua.

“Ahamdulillah, pada tahun 2017 saya mendapatkan beasiswa dari bank Indonesia dan dana beasiswa itu saya gunakan untuk membayar uang kuliah (UKT) saya dalam beberapa semester kedepan dan sedikit meringankan beban orangtua saya karena saya dilahirkan dari latar belakang ekonomi yang serba berkecukupan,” ungkapnya.

Untuk kehilangan orang di sekeliling tentu tidak dapat dielakkan, tapi pesan seorang ayah akan selalu diingat.

“Sempat bingung kemarin waktu bapak meninggal, bingung mau lanjut kuliah apa enggak. Tapi dengan pesan yang sempat alm. bapak ucapkan hal itulah yang menjadi motivasi bagi saya untuk tetap melanjutkan perkuliahan dan berusaha sebaik mungkin untuk bisa segera menyelesaikan perkuliahan ini,” terangnya.

Gadis bermoto hidup luruskan niat belajar menghargai diri sendiri dan orang lain dengan ikhlas ini, berpesan untuk mahasiswa lain harus  manfaatkan kesempatan yang belum tentu bisa datang dua kali.

“Teman-teman, memanfaatkan waktu yang Allah berikan ini dengan sebaik mungkin, karena di luar saudara kita banyak yang ingin melanjutkan perkuliahan tapi belum bisa untuk merasakannya. Kita juga harus bersungguh-sungguh karena atau orangtua yang menanti keberhasilan,” pesannya.

Harapan ke depannya, Waliawati hendak lanjut S2 ketika berhasil menerima beasiswa.

“Terkait pandangan kedepannya, pinginnya sih mas lanjut S2 kalo gak di dalam negeri ya di luar negeri asalkan melalui program beasiswa dan mendapatkan ridho dari ibu saya,” harapnya. (Dedi, Dimas_[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *