lpminvest.com – Delegasi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) pada Orientasi Olahraga, Seni, Ilmiah, dan Keterampilan (orsenik) 2019 cabang lomba Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) mencuri perhatian dewan juri dan perserta lainnya karena keunikannya. Dengan penuh percaya diri dan tanpa malu, Yusri Kamilatul Huda memberikan penampilan terbaiknya dengan menggunakan bahasa daerahnya Jawa Barat, yaitu bahasa Sunda. Karena keunikannya itu, Yusril berhasil merebut predikat juara dua lomba MQK.
“Saya merasa bangga dan percaya diri dengan bahasa Sunda. Alhamdulillah ada yang mengerti karena ternayata jurinya juga orang Sunda,” tuturnya dengan logat sunda kepada kru lpminvest.com di Masjid Kampus 3 UIN Walisongo. Rabu, (18/09/2019).
Juara satu MQK diraih oleh Abdullah Salam A. dari Fakultas Syariah dan Hukum, juara dua dari Fakultas Sains dan Teknologi yaitu Yusri Kamilatul Huda, dan juara ketiga yaitu Sulton Hidayat Fakultas Ushuludin dan Humaniora.
Shihabudin, dewan juri MQK asal Sunda menuturkan bahwa penggunaan bahasa lokal mempunyai penilaian yang lebih jika dibandingkan menggunakan Bahasa Indonesia. Ditambah lagi dengan pemahaman kaidah bahasa Arab dan keterampilan munaqosah fiqiyyah-nya yang mumpuni akan semakin memperkuat penilaian.
”Membaca kitab kuning dengan menggunakan bahasa lokal itu menunjukkan kemampuan yang lebih dibandingkan dengan yang membaca dengan Bahasa Indonesia,” ungkapnya. (Devilia, Rifka_[i])