Orsenik 2019 Terancam Ditiadakan Jika Terjadi Baku Hantam di Orsenik 2018

Fahmi (kiri, berkacamata) ketua DEMA-U dan Amin (kanan) ketua SEMA-U saat melakukan konferensi pers di depan para awak pers mahasiswa se-UIN Walisongo. Senin, (17/9/18)
Fahmi (kiri, berkacamata) ketua DEMA-U dan Amin (kanan) ketua SEMA-U saat melakukan konferensi pers di depan para awak pers mahasiswa se-UIN Walisongo. Senin, (17/9/18)

lpminvest.com– Dalam gelaran Orientasi Olahraga, Seni, Ilmiah dan Keterampilan (ORSENIK) tahun 2018, Dewan Eksekutif Mahasiswa  (DEMA) UIN Walisongo Semarang menekankan agar tim rewo-rewo setiap fakultas tidak berbuat rasis terhadap tim rewo-rewo fakultas lain.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Syarifudin Fahmi selaku ketua DEMA UIN Walisongo saat Konferensi Pers di kantor DEMA Universitas Kampus 3. Senin, (17/09/2018).

Fahmi menjelaskan jika terjadi baku hantam antarsuporter pada ORSENIK 2018, maka untuk ORSENIK 2019 kemungkinan akan ditiadakan. “Saya berharap untuk koordinator rewo-rewo di setiap fakultas untuk menjaga kondusifitas ORSENIK dan tidak berbuat rasisme. Jika sampai ada terjadinya baku hantam antarsesama suporter, maka untuk ORSENIK tahun 2019 akan ditiadakan seperti peristiwa di tahun 2013 lalu,” ujarnya.

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum itu juga mengungkapkan pada ORSENIK tahun ini  tetap akan ada penilaian untuk suporter terbaik seperti pada ORSENIK tahun sebelumnya.

“Kami akan memberikan penilaian untuk suporter terbaik dan bagi suporter yang melakukan rasisme nilainya akan dikurangi. Kita juga evaluasi dari ORSENIK tahun kemarin untuk penilaiannya, kami akan mengambil juri dari luar yang mempunyai latar belakang suporter Sepak Bola, tentunya untuk menjaga netralitas penilaian supporter,” ungkap pria kelahiran Demak itu.

Fahmi berharap tim Rewo-rewo ORSENIK 2018 bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Tidak lagi ada saling ejek dan melontarkan kata-kata rasisme, tetapi lebih kepada adu kreativitas.

“Kami menekankan untuk semua koordinator rewo-rewo dari setiap fakultas agar menyuguhkan kreativitas, membuat Chant yang menarik dan mempertontonkan kekompakan tim Rewo-rewonya,” tegasnya. (Gozali-[i])

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *