Situs Keramat Sendang Kauripan

Seorang wanita sedang mengambil air di Sendang Kauripan, yang berlokasi di Desa Gondorio, Kelurahan Wates Ngaliyan Semarang Barat
Seorang wanita sedang mengambil air di Sendang Kauripan, yang berlokasi di Desa Gondorio, Kelurahan Wates Ngaliyan Semarang Barat

S e m a r a n g– Hutan lindung Perum Perhutani KPH (Kesa-tuan Pengelolaan Hutan)  Kendal yang bertempat di Desa Gondorio, Kelurahan Wates Ngaliyan Semarang Barat ternyata menyimpan situs sumber mata air yang dikeramatkan warga sekitar. Ialah Sendang Kauripan yang berada di tengah-tengah hutan lindung seluas empat setengah hektar tersebut.

 Berbeda dengan sumber mata air lainnya, Sendang Kauripan memiliki keunikan tersendiri. Sumber mata airnya berasal dari akar serabut pohon Jambu Klampok yang tampak di permukaan tanah. Pohon tersebut berada di pinggir sendang dan memiliki ukuran lebih besar dari pohon jambu pada umumnya.

Sujar, juru kunci sendang mengatakan bahwa sendang tersebut telah ada sejak lama. Dan adanya Hutan Lindung guna menjaga dan melindungi kelestarian Sendang Kauripan. Adapun hutan lindung tersebut baru diresmikan sejak 10 tahun yang lalu.

Usut punya usut, sendang itu memiliki aura mistis. Ketika berada di sendang, lanjut pria berambut gondrong itu, bahwa pengunjung tidak diperkenankan berkata yang “jelek” karena dapat mendatangkan bahaya.

“Pernah kejadian, nom-noman daerah sini angel kandanane dan tidak mengindahkan larangan tersebut. Mereka mencoba membuktikan, akhirnya apa, mereka hampir saja tertimpa batang kayu Jambu Klampok itu,” jelas juru kunci saat ditemui kru Warta Ngaliyan di kediamannya.Senin, (11/12/2017).

Meskipun begitu, kekayaan alam tersebut menurut Sujar selayaknya dijaga dengan baik agar tetap terawat.

“Sendang Kauripan merupakan ciptaan Allah. Apa salahnya kita uri-uri, kita jaga, kita baik-baiki. Kita terima apa adanya pemberian Allah itu, kita syukuri. Karena kita tidak bisa membuat itu. Iya tho?” ucap Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan.

Menanggapi adanya sendang tersebut, Faida, warga sekitar sendang menilai perlunya rasa menghormati atas kepercayaan kekeramatan sendang tersebut.

“Sendang Kauripan sudah ada sejak lama. Mengenai kepercayaan kekeramatan sendang, sudah seharusnya kita menghormatinya,”ujar perempuan berjilbab itu. (Dyah-[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *