Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » NEWS » Pemilwa, Debat Kandidat Jadi Tolok Ukur Pilihan Mahasiswa

Pemilwa, Debat Kandidat Jadi Tolok Ukur Pilihan Mahasiswa

  • account_circle admin1
  • calendar_month Kam, 14 Des 2017
  • visibility 40
  • comment 0 komentar
Duduk berderet, para calon ketua HMJ dan DEMA FEBI saat mengikuti debat kandidat di mushola FEBI, Rabu, (13/12/2017)

Duduk berderet, para calon ketua HMJ dan DEMA FEBI saat mengikuti debat kandidat di mushola FEBI, Rabu, (13/12/2017).

lpminvest.comUIN Walisongo Semarang bersiap merayakan pesta demokrasi Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) 2017. Diantara rangkaian acaranya adalah debat kandidat serentak pada delapan fakultas yang ada di UIN Walisongo. Adapun debat kandidat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) diadakan di Mushola FEBI. Rabu, (13/12/2017).

Acara yang dibuka oleh Khoirul Anwar selaku Wakil Dekan III FEBI itu dimulai pukul 08.00 WIB. Dua panelis pun dihadirkan dalam debat kandidat tersebut, yaitu Muhammad Fauzan, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FEBI 2015 dan Yogi Fariza, Wakil DEMA-Universitas 2017.

Agenda tahunan tersebut diawali dengan sesi penjabaran visi dan misi para kandidat. Dilanjut sesi kedua, eksploitasi oleh panelis sekaligus tanya jawab. Sesi ketiga, tanya jawab antar kandidat. Serta yang terakhir, tanya jawab audiens kepada para kandidat.

Adapun nama-nama calon ketua (catu-red) DEMA dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) FEBI ialah Mustakfi M. Fiken dan Moh. Kurniawan (catu DEMA-F), Ikhwan Hidayat Tulloh (catu HMJ PBS S1), M. Farid Muzaka (catu  HMJ S1 Perbankan Syariah), Nana Wiri Wardana (catu HMJ Ekonomi Syariah), Fajar Mulana Fahmi (catu HMJ Akuntansi Syariah), dan Sochi Kholilul Lutfi (catu D3 Perbankan Syariah).

Lucky, perwakilan dari Komisi Pemilihan Mahasiswa dalam sambutannya mengatakan bahwa debat kandidat dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa untuk menentukan pilihannya pada Pemilwa 19 Desember 2017 mendatang.

“Debat kali ini sangat penting, khususnya bagi mahasiswa FEBI. Karena momen ini yang akan menentukan visi dan misi calon ketua DEMA maupun HMJ satu periode berikutnya. Serta menjadi tolok ukur mahasiwa FEBI untuk memilih atau menentukan calon yang layak untuk memimpin di FEBI,” ungkap mahasiswa jurusan Ekonomi Islam tersebut.

Adapun Khoirul Anwar, dalam sambutannya memberikan wejangan terkait kepemimpinan. Ia menuturkan bahwa pemimpin harus memiliki kompetensi dalam bidang akademik. Selain itu, juga harus memilki spirit dan idealisme kemahasiswaan. Serta memiliki kompetensi di bidang keagamaislaman dan kompetensi kepemimpinan. (Gozali-[i])

  • Penulis: admin1

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • SANG PEMBAHARU

    SANG PEMBAHARU

    • calendar_month Jum, 24 Apr 2015
    • account_circle admin1
    • visibility 26
    • 0Komentar

    Gibran Saksena Manakah derajat dapur masa dahulu Tika mimpi dara terjerat sel-sel adat Angan melayang layang tanpa tali pengikat Dan gerak gerik langkah haruslah penuh siasat Sampailah pada suatu masa Dimana sang pembaharu datang mengibarkan bendera kebebasan Dalam wadah emansipasi Dirangkulnya perempuan Indonesia sederajat lelaki Kenang! Kenanglah dia! Wahai perempuan Indonesia Teruskan mimpi suci dan […]

  • Jalan Sehat HUT FEBI ke-11 Usung Tema “Continuous Improvement”

    Jalan Sehat HUT FEBI ke-11 Usung Tema “Continuous Improvement”

    • calendar_month Sab, 14 Des 2024
    • account_circle admin1
    • visibility 60
    • 0Komentar

    lpminvest.com – Sabtu, (14/12/2024) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan acara jalan sehat dalam rangka ulang tahun FEBI yang ke-11 dengan tema “Continuous Improvement”. Tema ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas layanan dan prestasi secara berkelanjutan di FEBI. Acara ini bertempat di depan kantor FEBI, dihadiri oleh mahasiswa, dosen, […]

  • Pelayanan Pas Pelanggan Puas

    Pelayanan Pas Pelanggan Puas

    • calendar_month Sel, 14 Mar 2017
    • account_circle admin1
    • visibility 34
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Mahasiswa UIN Walisongo Semarang rela antre berdesakan pagi-pagi di Warung Makan Pak Nur Fuad, Jl. Tanjungsari Rt 7 Rw V, Tambakaji, Ngaliyan. Mereka mengantre demi mendapat sebungkus nasi rames untuk sarapan. Minggu, (12/3/17). Warung bercat orange yang sudah berdiri sejak 2008 ini menjadi destinasi favorit mahasiswa dalam mencari makan. Pasalnya, selain tempatnya yang strategis […]

  • Wisudawan Inspiratif; Selesaikan Kuliah Tepat Waktu Walaupun Sibuk

    Wisudawan Inspiratif; Selesaikan Kuliah Tepat Waktu Walaupun Sibuk

    • calendar_month Sel, 23 Mei 2023
    • account_circle admin1
    • visibility 29
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Kisah inspiratif datang dari dua wisudawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Firdaus dan Usmiyati, resmi menerima gelar S.Akun pada Selasa, (23/05/2023). Peresmian gelar tersebut dilaksanakan di Gedung Auditorium 2 Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang pada acara Wisuda Doktor (S-3) ke-31, Magister (S2) ke-55, Sarjana (S1) ke-88. Firdaus Aulia Purnama diresmikan […]

  • Maba dan Kebingungannya dalam Pemilwa

    Maba dan Kebingungannya dalam Pemilwa

    • calendar_month Rab, 28 Des 2016
    • account_circle admin1
    • visibility 31
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Pelaksanaan Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa)  tahun 2016 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang terpantau lancar.  Tempat Pemungutan Suara (TPS) berada di Parkiran Gedung H Kampus III. Rabu, (28/12/2016). Tempat Pemungutan Suara nampak ramai oleh para mahasiswa yang akan melakukan pencoblosan. Acara pemungutan suara dimulai pukul 08.30 di setiap Fakultas. Pemilihan Mahasiswa tahun ini […]

  • Mahasiswa Rantau, Antara Mandiri dan Dipaksa Keadaan

    Mahasiswa Rantau, Antara Mandiri dan Dipaksa Keadaan

    • calendar_month Rab, 5 Des 2018
    • account_circle admin1
    • visibility 62
    • 0Komentar

    Entah mengapa kalau mendengar kata ‘rantau’ pikiran saya langsung tertuju pada ‘rindu’. Waktu kecil, yang saya pahami tentang merantau adalah para pekerja yang meninggalkan anak istrinya di desa untuk bekerja ke luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri. Ya sama persis yang dilakukan ayah saya dulu, dia pergi ke Jakarta meninggalkan kami yang ratusan mil […]

expand_less