Pemilwa, Debat Kandidat Jadi Tolok Ukur Pilihan Mahasiswa

Duduk berderet, para calon ketua HMJ dan DEMA FEBI saat mengikuti debat kandidat di mushola FEBI, Rabu, (13/12/2017)
Duduk berderet, para calon ketua HMJ dan DEMA FEBI saat mengikuti debat kandidat di mushola FEBI, Rabu, (13/12/2017).

lpminvest.comUIN Walisongo Semarang bersiap merayakan pesta demokrasi Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) 2017. Diantara rangkaian acaranya adalah debat kandidat serentak pada delapan fakultas yang ada di UIN Walisongo. Adapun debat kandidat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) diadakan di Mushola FEBI. Rabu, (13/12/2017).

Acara yang dibuka oleh Khoirul Anwar selaku Wakil Dekan III FEBI itu dimulai pukul 08.00 WIB. Dua panelis pun dihadirkan dalam debat kandidat tersebut, yaitu Muhammad Fauzan, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FEBI 2015 dan Yogi Fariza, Wakil DEMA-Universitas 2017.

Agenda tahunan tersebut diawali dengan sesi penjabaran visi dan misi para kandidat. Dilanjut sesi kedua, eksploitasi oleh panelis sekaligus tanya jawab. Sesi ketiga, tanya jawab antar kandidat. Serta yang terakhir, tanya jawab audiens kepada para kandidat.

Adapun nama-nama calon ketua (catu-red) DEMA dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) FEBI ialah Mustakfi M. Fiken dan Moh. Kurniawan (catu DEMA-F), Ikhwan Hidayat Tulloh (catu HMJ PBS S1), M. Farid Muzaka (catu  HMJ S1 Perbankan Syariah), Nana Wiri Wardana (catu HMJ Ekonomi Syariah), Fajar Mulana Fahmi (catu HMJ Akuntansi Syariah), dan Sochi Kholilul Lutfi (catu D3 Perbankan Syariah).

Lucky, perwakilan dari Komisi Pemilihan Mahasiswa dalam sambutannya mengatakan bahwa debat kandidat dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa untuk menentukan pilihannya pada Pemilwa 19 Desember 2017 mendatang.

“Debat kali ini sangat penting, khususnya bagi mahasiswa FEBI. Karena momen ini yang akan menentukan visi dan misi calon ketua DEMA maupun HMJ satu periode berikutnya. Serta menjadi tolok ukur mahasiwa FEBI untuk memilih atau menentukan calon yang layak untuk memimpin di FEBI,” ungkap mahasiswa jurusan Ekonomi Islam tersebut.

Adapun Khoirul Anwar, dalam sambutannya memberikan wejangan terkait kepemimpinan. Ia menuturkan bahwa pemimpin harus memiliki kompetensi dalam bidang akademik. Selain itu, juga harus memilki spirit dan idealisme kemahasiswaan. Serta memiliki kompetensi di bidang keagamaislaman dan kompetensi kepemimpinan. (Gozali-[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *