Judul buku : Jurnalis Diburu Media Massa
Penulis : Akhi Abdurahman
Penerbit : Cakrawala
Cetakan : Pertama, 2009
Tebal : 67 halaman
Resensor : Tatang Turhamun
Ratusan media di indonesia telah lahir saat ini, yang berhubungan dengan demokrasi pasti ada kaitanya dengan pers. Ketika banyak media yang bermunculan, maka makin banyak pula tenaga-tenaga jurnalis yang di butuhkan. Pada zaman orde baru wartawan tidak mempunyai kebebasan dalam meliput berita, namun pada masa pemerintahan Habibie hingga saat ini, wartawan sudah di tempatkan sebagaimana mestinya. Sebagai wartawan harus menguasai kode etik jurnalistik dan kemampuan dalam bidang kewartawanan, apabila tidak menguasai keduanya, tidak menutup kemungkinan kalo tidak lolos seleksi sebagai wartawan.
“Mas, tolong ya jangan diliput” (hal 7). begitulah sepatah kata yang di ucapkan kepada wartawan. Dari kata yang tadi di ucapkan maka timbulah pertanyaan apakah wartawan itu? dari buku yang saya kutip, Wartawan adalah seorang jurnalis yang bekerja di media cetak, online, tv, dan radio. Mungkin sebagian besar ada yang menyukai pekerjaan tersebut dan sebagian besar juga ada yang membencinya. Wartawan reporter dan jurnalis itu mempunyai pengertian yang berbeda. Wartawan itu adalah jurnalis yang bekerja di bagian percetakan. Contohnya: majalah, koran, tabloid, dll. Reporter itu adalah jurnalis yang bekerja di media elektronik yang bertugas untuk melaporkan atau menyampaikan berita. Sedangkan jurnalis itu mencakup dari dua kata tadi (wartawan dan reporter). Mereka memiliki fungsi kerja yang sama, yaitu mencari dan meliput berita.
Jurnalis harus mencari informasi yang terjadi di lapangan untuk di jadikan bahan berita yang nantinya akan di sampaikan oleh reporter atau diliput dalam media cetak. Media massa itu menjadi sarana bagi masyarakat untuk mendaatkan berbagai informasi terkini, sehingga media massa dalam menyampaikan berita harus aktual dan faktual.
Kebebasan pers di luar negeri sangat dijunjung tinggi, itu merupakan suatu bagian dari sistem demokrasi. Pers menjadi bagian dari suara masyarakat yang menyampaikan kritik terhadap pemerintah mengenai ketimpangan atau kekurangan-kekurangan yang ada, sekaligus menjadi alternatif tawaran solusi menuju perubahan dan perbaikan. Dalam sejarahnya fungsi pers sebagai mitra atau kontrol terhadap pemerintah, mampu memberikan warna dan juga peran yang sangat penting. Seorang presiden, di negara demokrasi bisa di turunkan dari jabatannya berkat meda massa. Tanggung jawab seorang wartawan itu adalah menulis, walaupun menulis sudah menjadi makanan sehari-hari seorang wartawan, tetapi tulisannya mampu mengguncang keadaan bahkan dunia dalam seketika. (Invest_Tatang).