Pelatihan Public Speaking bagi Mahasiswa FEBI; Salah Satu Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

(Aktivis Mahasiswa FEBI foto bersama dengan pendamping dalam acara Pelatihan Public Speaking)
(Aktivis Mahasiswa FEBI foto bersama dengan pendamping dalam acara Pelatihan Public Speaking)
(Aktivis Mahasiswa FEBI foto bersama dengan pendamping dalam acara Pelatihan Public Speaking)

lpminvest.com- Kamis dan Jumat (7-8/10/2021) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang mengadakan Pelatihan Public Speaking. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam kemampuannya berkomunikasi. Acara yang digelar dengan nuansa Islami itu dibantu oleh Grup Nafsul Mutmainnah Achievment (NMA) selaku trainer. Pembekalan public speaking ini bertempat di Miniatur Kampung Surga, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

Pelatihan ini dihadiri oleh Perwakilan Dekan beserta jajaran Staf Akademisi FEBI UIN Walisongo. Bukan hanya itu, peserta pelatihan ini diikuti oleh aktivis yang terhimpun dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Intra FEBI UIN Walisongo Semarang. Sebanyak 20 peserta dan pendamping turut andil dalam kegiatan itu dengan tetap menaati protokol kesehatan.

Pelatihan public speaking ini memunculkan harapan agar manfaatnya kembali pada diri mahasiswa itu sendiri.

“Harapannya, pelatihan public speaking ini supaya membawa perubahan yang baik terhadap mahasiswa. Agar mereka memiliki keberanian dalam berbicara di depan publik tanpa ada keraguan apapun. Supaya lebih baik sehingga bisa lebih siap dan berani untuk berbicara di depan publik,” tegas Ali Musta’in selaku perwakilan Dekan FEBI UIN Walisongo dalam sambutannya.

Dalam membangun public speaking yang efektif, solusi harus dicari terlebih dahulu terhadap permasalahan yang mayoritas dialami oleh banyak orang ketika hendak mengeksekusinya. Public speaking juga memiliki rumus khusus yang dapat diaplikasikan.

“Terkadang kita ragu apakah public speaking kita enak didengar oleh orang atau tidak. Pada kesempatan pelatihan ini, saya akan menyampaikan tiga struktur public speaking. Pertama, opening dimana kita menyebutkan nama, status, serta tema yang akan kita sampaikan dan manfaat materinya. Kedua, content yang berisi 2W+1H. Ketiga, closing dimana kita sebagai pemateri memberikan kesimpulan ataupun qoutes dari materi yang telah dipaparkan,” terang Bagus yang merupakan trainer dari NMA.

Dalam public speaking harus dipersiapkan dengan matang, terutama kepercayaan terhadap diri masing-masing.

“Ketika melakukan public speaking, kita harus memiliki kepercayaan diri yang besar. Memiliki skill listening dan kritik sehingga enak didengar oleh audience. Hal utama adalah jangan membedakannya dengan orang lain. Kita harus percaya bahwa kita bisa dan berani,” pesan Bagus.

(Kegiatan Pelatihan Public Speaking juga disisipi rekreasi)
(Kegiatan Pelatihan Public Speaking juga disisipi rekreasi)

Tidak hanya pelatihan public speaking, acara juga diwarnai dengan kegiatan api unggun dan outbound. Dalam upacara api unggun, Budi selaku pembina upacara menyampaikan bahwa makna dari janji NMA dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Diantaranya jujur dan solat, selain itu janji NMA bermakna bahwa orang dapat berkomunikasi dengan baik ketika bisa mendengarkannya dengan baik pula. Disamping mendengar, empati serta safe control terhadap sesama juga dibutuhkan. Budi menambahkan terkait total action juga perlu diterapkan dalam kehidupan agar dapat menyukseskan segala kegiatan maupun impian.

“Segala kegiatan tentunya membutuhkan total action yaitu bekerja secara menyeluruh agar segala impian kita terpenuhi. Hal tersebut seperti berkaitan dengan salah satu ibadah yaitu ibadah haji. Pada dasarnya kita bukan sekadar hafalan rukun Islam, tetapi diimplementasikan dengan kehidupan sehari-hari,” tuturnya. Refi_[i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *