Webinar Mangrove Academy; Ajang Temu Perdana dan Pengenalan Mangrove bagi Peserta

(Pamflet Webinar Sekaligus Temu Perdana Mangrove Academy)
(Pamflet Webinar Sekaligus Temu Perdana Mangrove Academy)
(Pamflet Webinar Sekaligus Temu Perdana Mangrove Academy)

lpminvest.com- Rabu (11/8/2021) Mangrove Academy Batch 1 melaksanakan temu perdana sekaligus webinar tatap layar untuk pertama kalinya lewat platform Zoom Meeting. Pertemuan virtual ini merupakan alternatif karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diperpanjang hingga 16 Agustus nanti. Temu perdana ini bertemakan “Introduction to Mangrove Academy Batch #1” yang menghadirkan peraih  Kalpataru sekaligus pegiat lingkungan Wasito dan Novan Indra perwakilan dari Mangrove Academy.

Mangrove atau dalam KBBI merupakan tanaman bakau itu habitatnya ada di air payau dan air laut. Maka, tidak heran jika mangrove banyak dijumpai di pesisir pantai. Daerah di Jawa Tengah yang mudah dijumpai kawasan Mangrovenya antara lain Demak, Kendal, dan Pekalongan.

Mangrove Academy sendiri diadakan di Kabupaten Kendal. Di sana juga terdapat beberapa kawasan yang ditanami mangrove oleh pegiat lingkungan.

“Kawasan mangrove sangat populer. Di era pandemi ini bisa untuk refresh pikiran. Mangrove yang ada di Kendal yaitu ada di Kemangi, Kartika Jaya, dan Sendang Sikucing. Mangrove Academy ini diharapkan bisa membuka lokasi baru di sepanjang pantai Kendal untuk ditanami,” terang Novan.

Output dan harapan dari adanya Mangrove Academy adalah lahirnya orang-orang yang peduli lingkungan.

“Diharapkan akan lahir orang-orang seperti Pak Wasito. Punya wawasan tentang lingkungan dan kesadaran penuh terhadap lingkungan. Outputnya nandur gak cuma nandur,” jelas Novan yang pernah mengenyam pendidikan di IPB itu.

(Kegiatan Introduction to Mangrove Academy Batch 1 sedang Berlangsung)
(Dokumentasi Kegiatan “Introduction to Mangrove Academy Batch 1”)

Wasito sendiri merupakan sosok yang konsisten terhadap keberlangsungan lingkungan. Beliau merupakan penerima Kalpataru 2020 kategori pengabdi lingkungan.

“Tahun 2006 itu menanam sendiri. Setelah itu mengajak keluarga. Lalu, 2013 bertemu Mas Novan mahasiswa IPB dan Mas Firin mahasiswa UNNES yang merupakan ketua Ikatan Mahasiswa Kendal (Imaken). Membuat kerjasama pelestarian lingkungan. Pernah dapat Kendal Award juga dan Kalpataru ini atas usulan anak-anak Imaken,” tutur Wasito yang berprofesi sebagai ASN di Dinputaru Kabupaten Demak.

Mangrove hingga Isu Climate Change

Kawasan mangrove di dunia mencapai 18 juta hektar. Sebanyak kurang lebih 18% atau sekitar 3 juta hektarnya terdapat di Indonesia. Salah satu jenis mangrove yaitu dari keluarga Bruguiera juga bisa menyerap karbondioksida (CO2) 10 kali lipat lebih banyak daripada tanaman lain. Climate change juga berada di depan mata, maka diharapkan obrolan tentang lingkungan itu menjadi hal yang lumrah.

“Harapannya peserta dapat menggaungkan terkait konservasi dan lingkungan. Jika pembicaraan dengan teman tentang games atau KPop itu biasa, isu tentang lingkungan dan mangrove juga nantinya bisa menjadi pembicaraan yang biasa,” jelas Solikin selaku moderator yang menggarisbawahi pembicaraan narasumber. [i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *