Resmi! 5712 Unggahan Video Moderasi Beragama Raih Rekor MURI

Piagam Penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)
Piagam Penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)
Piagam Penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk UIN Walisongo dan LP2M UIN Walisongo Semarang

lpminvest.com- Sebelumnya pada September 2020, Museum Rekor Indonesia (MURI) telah memberikan penghargaan kepada UIN Walisongo Semarang dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo sebagai “Pemrakarsa dan Penyelenggara Konferensi Secara Virtual Lintas Negara Terbanyak” dalam acara Virtual International Conference 2020 Education in The Era of Post Covid-19 Pandemi dengan invited speaker dari 21 negara.

Sedangkan pada Senin, (26/10/2020) UIN Walisongo kembali  memperoleh penganugerahan piagam penghargaan dari  MURI dengan kategori Unggahan Video Moderasi Beragama oleh Mahasiswa Terbanyak, penghargaan kali ini bersama dengan Lemabaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo.

“Prestasi ini tercatat di rekor MURI yang ke 9686, yaitu sebanyak 5712 unggahan video Moderasi Beragama. Ini merupakan bentuk kolaborasi antara mahasiswa baru yang mendapat mata kuliah Moderasi Beragama dan Mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata Reguler dari Rumah (KKN RdR) Angkatan 75,” ucap Sri Hidayati selaku Manager MURI dalam sambutannya di Ruang Sidang Terbuka Kampus 1 UIN Walisongo Semarang.

Imam Taufiq, selaku Rektor UIN Walisongo Semarang menuturkan bahwa ini bukan bentuk eksistensi melainkan wujud komitmen kampus untuk mengawal moderasi beragama.

“Kampus UIN Walisongo berkomitmen untuk mengawal moderasi beragama. Hal ini butuh peran serta Sumber Daya Manusia keseluruhan baik dosen maupun mahasiswa yang harus turut bersama menyebarluaskan perdamaian,” ucapnya.

Imam Taufiq mengungkapkan, meskipun tidak bisa bertatap muka tapi UIN Walisongo tetap  berusaha produktif berkarya.

“Kampus harus menjadi agen nasionalisme negara, agen perjuangan dalam rangka toleransi. Tentu ini merupakan  tradisi walisongo, karakter moderasi beragama karakter yang ramah dan responsive. Selamat untuk kita semua, meskipun tidak boleh berkerumun tapi tetap berusaha produktif berkarya untuk membuat konten-konten ramah dan gagasan-gagasan damai,” pungkasnya. Ari_[i]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *