Program Perpustakaan Keliling, Upaya Merawat Literasi di Tengah Pandemi

Suasana di halaman Masjid Baiturrahman RT 03 RW 01 Dukuh Pongangan, Bonang, Demak.
Suasana di halaman Masjid Baiturrahman RT 03 RW 01 Dukuh Pongangan, Bonang, Demak.
Suasana di halaman Masjid Baiturrahman RT 03 RW 01 Dukuh Pongangan, Bonang, Demak.

lpminvest.com- Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Reguler dari Rumah (KKN RdR) Angkatan 75 kELOMPOK 30 UIN Walisongo Semarang, berusaha menjaga literasi di masa pandemi dengan mengadakan perpustakaan keliling di Desa Purworejo. Kecamatan Bonang, Demak. Rabu, (14/10/2020).

Kegiatan dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung bagi anak-anak. Ini berlangsung di di halaman Masjid Baiturrahman RT 03 RW 01 Dukuh Pongangan.

“Literasi menjadi hal yang penting untuk terus dirawat, terlebih di masa pandemic  Covid-19 banyak sekolah-sekolah yang melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (Daring). Akibatnya anak-anak lebih memilih bermain gadget ketimbang belajar,” ujar mahasiswi yang akrab disapa Diana.

Diana mengaku buku-buku yang dibawa berasal dari koleksi pribadi taman baca yang ada di Rumahnya. Jenis-jenisnya pun beragam mulai dari komik, majalah, cerita islami, cerita pahlawan hingga buku pelajaran.

Rencananya perpustakaan keliling ini akan dilaksanakan di beberapa Dukuh yang ada di Desa Purworejo. Namun karena lokasi pengabdian yang terletak di kawasan pesisir pantai membuat kegiatan ini semakin menantang karena untuk menuju lokasi harus melewati genangan banjir rob terlebih dahulu.

“Melalui perpustakaan keliling ini diharapkan literasi bisa merata di Dukuh-dukuh yang ada di Desa Purworejo. Kondisi lingkungan yang setiap hari tergenang banjir rob justru semakin menambah semangat kami dalam mengabdi meskipun akses yang tidak mudah untuk dituju,” tambahnya.

Kegiatan perpustakaan keliling di masa pandemi ini pun diapresiasi baik oleh Qomari selaku Ketua Rukun Tetangga (RT) Dukuh Pongangan, Desa Purworejo.

“Saya pribadi mengapresiasi kegiatan ini apalagi miris juga melihat anak-anak zaman sekarang yang lebih asyik bermain game daripada belajar,” tuturnya.

Qomari juga berharap kegiatan ini bisa terus berjalan dan berkembang, karena bisa menjadi salah satu langkah agar anak-anak semakin rajin belajar. Diana_[i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *