Dalam acara penandatanganan kerjasama dengan Gojek, Grab, dan Halodoc, Oscar Primadi Sekretaris Jendral Kementerian Kesehatan mengemukakan bahwa pemanfaatan teknologi memang terkait dengan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 (di Indonesia) dan teknologi ini dapat memberi informasi dan edukasi, serta pemanfaatan insfrastruktur dalam rangka upaya pencegahan.
Cara virus COVID-19 mengubah teknologi sains dalam digital kehidupan manusia dikutip dari detikINET, kamis (26/3/2020) delapan pakar sains dan teknologi membahas tujuh hal yang akan mengalami perubahan sebagai berikut: pertama, aturan yang menahan cara online akan hancur; kedua, kehidupan digital menjadi lebih sehat; ketiga, virtual reality makin popular; keempat, era kebangkitan telemedicine; kelima, sains kembali diagungkan; keenam, senja kala social justice warrior; dan ketujuh, pemerintahan virtual.
Aturan birokrasi tatap muka dalam masyarakat atau instansi-instansi tidak bisa dipertahankan akibat dari pandemi tersebut, sehingga tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan layanan secara online. Presiden Vassar College, Elizabeth Bradley mengatakan virtual reality ini logis dan mendapatkan tempat di hati masyarakat, karena menawarkan berbagai pengalaman pergi ke berbagai tempat secara virtual. Hal ini secara psikologis memberikan dampak positif yang membantu masyarakat dalam tahap mengisolasi diri untuk memutus rantai penyebaran virus.
Baca juga Industri Telekomunikasi Dambakan Uluran Tangan Pemerintah
Teknologi di tengah pandemi ini sebagai sarana bagi manusia untuk menunjang kenyamanan dalam keberlangsungan kehidupan individu ataupun kelompok. Read Bain merupakan seorang sosiologi Amerika mengemukakan bahwa, technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them (teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang menghasilkan semua itu).
Teknologi mengalami kemajuan dalam berbagai sektor seperti bidang pendidikan, kesehatan, hukum dan politik serta teknologi dalam bidang lainnya.
Bidang Kesehatan
Perkembangan teknologi berkembang pesat pada bidang kesehatan. Teknologi memberikan edukasi-edukasi berupa tayangan video pengetahuan tentang perkembangan virus Covid-19 salah satunya, membantu masyarakat hidup sehat melalui aplikasi yang mengatur pola makan, olahraga, dan kebersihan lingkungan.
Tidak hanya seputar audio visual, saat ini klinik remote menggantikan klinik konvensional dalam menangani pasien wabah COVID-19. Hal ini ditegaskan oleh Ezekiel J Emanuel Kepala Departemen Etika Kedokteran dan Kebijakan Kesehatan Universitas Pennsylvania bahwa dengan menggunakan klinik remote sepeti ini pasien dapat berkonsultasi dengan dokter bersertifikat melalui chat maupun video call.
Bidang Pendidikan
Beberapa aplikasi sistem pembelajaran yang digunakan di tengah wabah sangat mendukung terhadap perkembangan teknologi saat ini. Sistem pembelajaran yang di laksanakan secara online atau e-Learning dimana guru dan peserta didik dapat berkomunikasi secara jarak jauh dengan mudah. E-Laearning diakses melalui berbagai macam aplikasi, seperti WhatsApp, Ruang Guru, Classroom, Edmodo, Zenius, dan aplikasi lainnya. Dengan cara ini kita telah membangun kreatifitas, mengasah skill, dan peningkatan kualitas diri dengan perubahan sistem, cara pandang, dan pola interaksi dengan menggunakan teknologi
Bidang Hukum dan Politik
Perkembangan teknologi juga dipergunakan dalam hukum, seperti halnya menggunakan teleconference dalam sistem persidangan. Sering ditemui adanya kesulitan dalam mendatangkan saksi dengan berbagai alasan. Adanya praktek teleconference ini berfungsi pada penegakan hukum untuk melindungi kepentingan-kepentingan saksi yang di gunakan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Tahun 2002 pada masa pimpinan presiden BJ Habibie Mahkamah Agung memberikan izin pertama kali untuk penggunaan teknik teleconference pada kasus penyimpangan dana non-budgeter bulog atas nama terdakwa Akbar Tanjdung.
Pemeriksaan menggunakan cara tersebut juga dilakukan pada kasus tahun 2003 Abu Bakar Ba’asyir, dan pada pemeriksaan Hak Asasi Manusia (HAM) di Timor Timur. Apalagi di tengah wabah virus COVID-19 penggunaan teknik teleconference sangat di perlukan karena tidak diperbolehkannya ada kerumunan, serta di terapkannya social distance, maka teknik persidangan tetap dapat dilakukan meski tidak adanya pertemuan di pengadilan.
Sedangkan bidang politik, teknologi membantu aparatur negara dalam menjalankan tugas serta memantau perkembangan di masyarakat. Contohnya, segala bentuk informasi penyebaran virus ini terpusat di pemerintah pusat, sehingga informasi menjadi eksklusif. Meskipun, di sisi lain hal ini melanggar UU Nomor 36 Tahun 2009 pasal 154 ayat 1 tentang Kesehatan. Pemerintah secara berkala menetapkan dan mengumumkan jenis dan persebaran penyakit yang berpotensi menular dan atau menyebar dalam waktu singkat dan menyebutkan daerah yang menjadi sumber penularan.
Penulis yakin contoh ini menggiring opini dalam benak pembaca, pasalnya informasi dari pemerintah tidak menyebutkan secara detail daerah yang yang dimaksud. Namun dalam buku milik Barry Buzan dkk yang berjudul Security dijelaskan bahwa ancaman keamanan bukan hanya meliputi keamanan militer melainkan juga kesehatan yang digolongkan dalam sector lingkungan. Dalam buku tersebut memunculkan konsep yang disebut securitization dimana ada upaya untuk memunculkan isu keamanan di masyarakat. Hal ini berdampak positif untuk mengurangi kecemasan atau sikap panik di masyarakat.
