Tim KKN UIN Walisongo Rancang Museum Dampak Abrasi

Tinjauan area untuk perancanga Museum Dampak Abrasi di Desa Bedono Dukuh Morosari RT 4 RW 5, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Tinjauan area untuk perancangan Museum Dampak Abrasi di Desa Bedono Dukuh Morosari RT 4 RW 5, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

lpminvest.com- Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) ke-9 UIN Walisongo merancang pembuatan Museum Dampak Abrasi di Desa Bedono Dukuh Morosari RT 4 RW 5, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Jumat (7/2/2020) masyarakat Desa Bedono yang bekerjasama dengan Proram Pembangunan dan Pemberdayaan Desa (P3MD) dibawah Kementrian Desa melakukan peninjauan area terlebih dahulu.

Yanti sebagai Tim Pengawas Desa, menegaskan bahwa perlunya dukungan dari berbagai elemen untuk menunjang kesejahteraan masyarakat pesisir.

 “Kami sangat mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah desa, masyarakat, dan juga elemen-elemen lainnya seperti sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan dari media masa supaya program ini dapat terlaksana. Selain itu jika ada pembangunan seperti ini goalsnya adalah masyarakat, jadi tidak dinikmati oleh segelintir orang saja melainkan semua elemen masyarakat dapat terlibat langsung, sehingga kesejahteraan rakyat dapat terjamin,” ungkapnya.

Fungsi dari perancangan pembuatan museum dampak abrasi ini adalah untuk pembelajaran dan refleksi terhadap peristiwa yang terjadi di alam.

Cahyo perwakilan dari P3MD justru menghimbau kepada semua orang untuk menyikapi abrasi dengan bijaksana.

“Kita sebagai manusia harus lebih bijak dan arif terhadap alam, karena abrasi merupakan sesuatu yang bisa kita sikapi dengan arif, artinya untuk kelestarian hidup kita harus mensikapi bahwa abrasi bukanlah suatu momok bagi masyarakat pesisir jika dapat dikelola dengan baik,” ucapnya.

Peninjauan area ini sangat penting sebelum nantinya dibentuk master plan desa wisata.

“ Kegiatan ini merupakan langkah baik sebelum dilakukannya perancangan pembangunan suatu desa wisata sebelum nantinya akan di tentukan master plan area yang mempunyai daya tarik wisata bagi masyarakat baik daerah maupun luar daerah,” pungkas Yuda selaku koordinator posko 46 KKN MIT-IX UIN Walisongo Semarang. [i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *