Behind The Scene Pertunjukan Mob PBAK UIN Walisongo 2018

Sebanyak 4105 mahasiswa baru melaksanakan PBAK di Kampus III, UIN Walisongo Semarang. Senin,(27/08/2018)
Sebanyak 4105 mahasiswa baru melaksanakan PBAK di Kampus III, UIN Walisongo Semarang. Senin,(27/08/2018)
Sebanyak 4105 mahasiswa baru melaksanakan PBAK di Kampus III, UIN Walisongo Semarang. Senin,(27/08/2018)

lpminvest.com- Kegiatan PBAK (Pengenalan Budaya dan Akademik-red) UIN Walisongo selalu memberikan kejutan yang berbeda setiap tahunnya. Salah satu kejutan yang dihadirkan UIN Walisongo di hari pertama PBAK tahun ini adalah pertunjukan Man of Board (MoB). Berbeda dengan MoB tahun lalu, MoB kali ini menggunakan atribut pompom. Pertunjukkan MoB yang diiringi lagu Kebyar-Kebyar (Indonesia Merah Darahku Putih Tulangku) dan pertunjukan pompom yang diiringi lagu Jingle PBAK 2018 ini berlangsung di lapangan sepak bola Kampus III UIN Walisongo Semarang. Senin, (27/8/2018).

Ketua DEMA Universitas, Fahmi mengaku, persiapan pembuatan MoB ini tidak melibatkan pihak luar, konsepnya murni dari kreativitas mahasiswa UIN Walisongo.

“Tim kreatif murni dari UIN Walisongo, tidak ada pihak luar mulai dari konsep maupun desain. Namun konsultan memang kita ambil dari luar yang lebih berkompeten dalam bidangnya,” jelas mahasiswa bernama lengkap Syarifuddin Fahmi tersebut.

Mengandalkan kreativitas 25 personil tim kreatif bekerja sama dengan DEMA-U yang menghandle kegiatan ini, konsep dan desain pertunjukkan MoB dibuat.

“Tim kreatif yang aktif dalam kegiatan ini ada 25 orang, mengenai konsep bisa dikatakan 80% dari DEMA-U dan 20 dari tim kreatif,” ungkap salah satu tim kreatif, Anang mahasiswa jurusan Muamalah angkatan 2016.

Menurut Anang, keterbatasan tim kreatif menjadi kendala dalam mempersiapkan MoB, terutama saat mengkodim (mengisi kertas kode-red). Padahal menurutnya, membuat kode untuk 4.105 mahasiswa bukanlah perkara mudah.

Selain itu, cuaca yang terik membuat segelintir mahasiswa jatuh pingsan. Sehingga panitia jauh-jauh hari sudah mempersiapkan mahasiswa cadangan untuk turut serta dalam melaksanakan MoB.

“Untuk mengisi kotak yang kosong karena mahasiswa pingsan, tim sudah bekerja sama dengan KSR untuk membawa ke posko kesehatan. Kemudian mengganti dengan mahasiswa yang dijadikan cadangan dalam MoB,” tambah Anang.

Salah satu mahasiswa baru dari Thailand mengaku tidak kesulitan melakukan pertunjukan MoB.

“Tidak susah dalam megikuti MoB ini karena sudah ada petunjuknya,” tanggapnya ketika ditemui usai pertunjukan MoB.

Seperti pertunjukan MoB di tahun-tahun sebelumnya, mahasiswa baru tidak ada yang tahu MoB yang mereka pertunjukkan akan membentuk tulisan atau gambar apa. Fahmi juga menegaskan bahwa hasil MoBnya masih rahasia, namun DEMA akan segera mempublikasikannya.

“Kegiatan ini sama sekali bukan untuk meraih penghargaan, melainkan bentuk kreativitas untuk menciptakan karya. Dan bukan untuk mengalahkan siapapun atau ingin mencetak rekor dunia,” tutur Fahmi kepada Kru lpminvest.com. (Ari, Risal-[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *