NEWS  

Ingin Bertemu Novelis Terkenal, Mahasiswa Rela Berpanasan di GSG

IMG-20161211-WA0018

lpminvest.com Bertempat di Gedung Serba Guna (GSG)  Kampus III UIN Walisongo Semarang, dilaksanakan Ngaji Sastra bersama Habiburrahman El-Shirazy. Acara ini mengusung tema “Berdakwah dengan Sastra: Manifestasi Budaya”. Ngaji sastra ini merupakan bagian dari serangkaian peringatan Dies Natalis CSSMora UIN Walisongo Semarang. Minggu, (11/12).

Acara ini dilaksanakan pukul 08.00-12.30 WIB dan diikuti oleh 700 peserta, dengan 20 peserta diantaranya berasal dari Universitas Sultan Agung (Unissula) dan Universitas Diponegoro (Undip). Ngaji Sastra bersama penulis novel Ayat-Ayat Cinta ini merupakan agenda terakhir dari rangkaian acara Falak Expo 2016 yang telah berlangsung sejak 29 November 2016.

“Acara ini merupakan puncak rangkaian acara Falak Expo yang sudah menjadi tradisi sejak lahun 2011 dan sudah dimulai sejak tanggal 29 November 2016 dengan 3 rangkaian acara yaitu ngaji interpreneur, ngaji falak, dan ngaji sastra.” Tutur Alfan Maghfuri selaku Ketua CSSMora prodi Ilmu Falak.

Beberapa penampilan juga disuguhkan dalam acara ini seperti Tari Rapa’i Saman karya Syeikh Rifa’i yang dibawakan oleh kelompok tari tradisional dan musikalisasi puisi yang ditampilkan oleh Teater Asa. Acara Ngaji Sastra ini dinilai penting oleh  Arif Junaedi selaku Dekan Fakultas Syariah karena pentingnya sastra bagi kehidupan. “Kata pepatah Cina, belajarlah sastra maka engkau akan mendapatkan kebijaksanaan, dan memahami hakikat kehidupan” tutur Dekan Fakultas Syariah dan Hukum tersebut.

Selain itu, Habiburrahman atau biasa disapa Kang Abik juga menyatakan bahwa penyebaran Agama Islam baik di Indonesia maupun Jazirah Arab berkembang melalui sastra. Al-Quran turun sebagai sastra dan Islam itu sendiri adalah sastra.

“Islam masuk ke Jawa melalui sastra, seperti adanya lagu-lagu Jawa.  Di Arab juga terdapat ajang adu syair yang biasa dilaksanakan di Pasar Ukaz, yang mana syair terbaik akan digantung di dinding Ka’bah,” tutur Kang Abik.

Dalam acara ini Kang Abik juga memberikan beberapa kunci menulis agar tulisan yang dibuat dapat menjadi karya best seller.

“Tulisan Anda harus sampai di hati pembaca, bayangkan siapa yang akan membaca tulisan anda sebelum menulis, rajin menuliskan ide, dan buat jadwal menulis” tambah Kang Abik. Wejangan dari Kang Abik tersebut mampu menginspirasi para peserta untuk menulis. Seperti ungkapan Fitrotun Maidah, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab, “Acara ini membuat saya senang kerena bertemu dengan novelis terkenal dan menginspirasi saya untuk menulis.” Ungkapnya.

Fajrullah, salah seorang peserta Ngaji Sastra mengeluh kepanasan saat berada dalam ruang acara. “Acara ini bagus, tetapi kipas anginnya kurang, saya merasa kepanasan.” Keluh mahasiswa asal Sulawesi Tengah selesai acara. (Hikmah_[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *