Aurum

Aku kabarkan lagi,

Aurum itu Papua

Dikulum lain bangsa

Setengah abad lamanya,

Tanah gerilya tentara Belanda sampai Amerika

Sampai para badut domestik dibuat telanjang

Yang

Mahal harganya.

Televisi sudah mirip kipas angin

Mengurangi

Suhu panas di Papua

Dengan meng-klik para germo artisan

Membuat bunyi-bunyian dari notasi iklan.

O, Koran-koran

Yang menungging di halaman reklame

Dimana asal usul kebebasan?

Dimana muaranya kebenaran?

Dimana informan partikelir yang membabibuta berkabar dan berkabur?

O, aurum-aurum!

O, Papua-papua!

O, Indonesia!

Muka-muka tebal beradu liur di meja hijau.

Dihalaman depan Koran

Terpapar radiasi upeti

Papua dimana?

Papua mau dibawa kemana?

Tapi, kita semua tahu

Indonesia hanya mengenal Jakarta dan Jawa.

Indonesia hanya menindak nikita dan luna maya,

Hukum barangkali punya tabiat mata keranjang

Lebih genit mencubit tubuh warganegaranya

Ketimbang tanah airnya

Sekali lagi, Aurum itu Papua

Jimatnya para raja diraja

Bukankah pharoram pernah menaruh

Nyawa dan berkalang hidup di kemilaunya?

Oleh : Dziyaul Lami 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *