Oleh : Pena Merah
Awalnya hanya sebuah narasi
Tetap saja seharusnya menjadi narasi
Entah kenapa akhirnya tak menjadi sebuah narasi?
Eungkin narasi itu telah usang
Ataukah mungkin narasi itu telah hilang?
Menarasikan kisah melalui tulisan itu penting !
Tapi mengapa sampai tak menjadi sebuah narasi ?
Lalu kemana kelincahan jari-jariku yang biasanya membabibuta diatas keyboard ?
Hingga narasi itu tak tercipta kembali !
Mungkin jari-jari mulai letih untuk membuat sebuah narasi !
Entahlah,..! yang jelas, malam ini tak ada narasi sedikitpun !
Malam begitu sunyi !
Karena ditinggalkan hasrat untuk menarasikan peristiwa yang terlampau
Lalu, apakah harus diam tanpa satu pun narasi yang tercipta ?
Diam, linglung, tak terarah, mungkin itu yang bisa dilakukan saat hasrat menarasikan hilang !
Lalu, apakah aku akan menyambut mentari pagi tanpa narasi ?
Kalau itu sampai terjadi, mentari hanya akan tersenyum simpul saja melihatku
Tanpa senyum riang seperti biasanya karena aku tanpa narasi
Hai narasi, ayolah.., dekap aku dan mari kita beromantisme kembali !
Kini kutunggu sapaanmu hingga tercipta sebuah narasi. seperti biasanya.
Kupertegas kembali, aku hanya mencari narasiku yang hilang.
Karena aku tak mau menyapa mentari pagi tanpa narasi sedikit pun
Tanpa menarasikan apapun
Tanpa angan untuk menarasikan sesuatu
Tidak hal yang lain,
Hanya mencari narasi